05 di gemencheh - Google Blog Search |
Para siswa bertekad teruskan program <b>GEMAS</b> - Antaranews.com Posted: 21 Nov 2012 10:04 PM PST Berita Terkait Jakarta (ANTARA News) - Siswa-siswi sekolah menengah di Jakarta mengaku akan terus melanjutkan semangat pelestarian lingkungan dan Gerakan Mengelola Sampah (GEMAS) di wilayah sekitar mereka. "Saya sudah pernah memisahkan sampah anorganik dengan sampah organik di rumah, tapi pada akhirnya dicampur juga sehingga tercampur lagi," kata Alfi Sina Vinci, siswi SMA Negeri 38 Jakarta, pada Workshop Kreativitas Mading GEMAS yang diselenggarakan AQUA Group, Indonesia Business Link s (IBL), LKBN Antara, dan STBA LIA, di Jakarta, Selasa.Siswi kelas XI IPA itu mengaku usahanya memisahkan sampah yang dapat diurai secara biologis (biodegradable) dan tidak dapat diuraikan secara biologis (non-biodegradable) belum didukung oleh keluarganya. "Tapi, saya akan melanjutkan lagi pemisahan sampah itu di rumah setelah (Workshop) ini," lanjut Alfi. Salah satu upayanya dalam mewujudkan impian itu, Alfi berencana menerbitkan buletin siswa yang khusus mengupas isu lingkungan di sekolahnya. Alfi dan banyak lagi siswa-siswa lainnya bahkan menilai pengelolaan sampah di
Indonesia secara umum masih terbilang belum maksimal. Pandangan ini setidaknya
menjadi isyarat bahwa kesadaran yang juga berusaha ditanamkan Program GEMAS ini
mencapai hasilnya, berupa kesadaran anak sekolah dalam melihat upaya mengelola
sampah dan melestarikan "Indonesia menempati peringkat keenam dari 140 negara terkotor di
dunia," kata Ahmad Athoillah, siswa MAN 2 Jakarta. Ahmad sepertinya tidak
ingin predikat buruk itu terus menempel pada negerinya. Dan dia sadar upaya besar ini harus dimulai
dari dirinya Dalam kaitan ini, siswa kelas X itu mengaku telah dan tengah aktif berusaha
mengelola sampah dengan menyimpan sampah pribadi dan membuangnya setelah
menemukan tempat sampah. Semangat serupa disampaikan Erli Satyagraha dari SMA Negeri 12 Jakarta. Erli mengaku mengaku telah memisahkan sampah organik dengan anorganik. "Saya akan meneruskan kegiatan mengolah kompos dari sampah organi k meskipun seringkali terhambat karena ketiadaan peralatan," kata Erli.Seperti halnya Alfi dan Ahmad, meski dalam cara yang berbeda satu sama lain, Erli yang siswa kelas XI itu akan mengajak rekan-rekan sekolahnya untuk mengolah sampah. Dia bahkan berpikir dari sudut ekonomi juga, bahwa sampah anorganik mempunyai nilai jual. Cara pandang dan bertindak para siswa ini sungguh menjadi secercah cahaya bagi kemajuan lebih besar lagi dalam kesadaran masyarakat untuk mengelola lingkungannya. (I026) COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from di gemas - Google Blog Search To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan